Thursday, September 4, 2008

HOI ....... SADAR ... Lo UMUR berapa ?

Ketika saya memandangi foto anak-anak saya dan keponakan saya, yang lucu lucu, dimana mereka sedang berpose di tengah sawah yang habis di bajak, yang ada dalam diri mereka adalah senang, senang, dan senang.

Saya merenungkan gambar di foto tersebut, bagai mana mereka tidak pusing dengan bagai mana cara orang tua mereka membeli baju tersebut, mereka tidak kawatir kalau nanti bajunya kotor dan rusak sehingga mereka akan dilarang pakai baju bagus lagi.

Mereka menikmati moment tersebut, mereka mensyukuri moment tersebut, hal itu tersirat dengan tawa mereka, sekalipun mereka harus jatuh bangun menyusuri jalan sempit yang membatasi antar sawah yang satu dengan yang lain. Hem..............sungguh mereka MENIKMATI HIDUP mereka. Apa lagi ketika mereka melihat ekspresi kami yang memotivasi mereka ketika mereka berjuang untuk bangkit dari terjerembab di dalam lumpur. Buat saya waktu itu adalah pemandangan yang sangat menyenangkan hati, sekalipun agak sedikit sewot waktu mendapati kenyataan bahwa baju pesta mereka kotornya bukan main.....hehehehe dasar anak-anak.

Mungkin saudara-saudara yang membaca artikel ini heran dan nyletuk.."o..alah wong baju mahal-mahal kok dibiarin kotor kayak gitu...?!?" dan jawaban saya cuman ini..."maklumlah ..mereka masih anak-anak" [sekalipun dalam hati sewot,..tetapi saya harus melatih diri saya untuk tidak membatasi kreatifitas dan ekspresi kekanak-kanakan mereka]

TETAPI jika anda adalah seorang yang berusia ABG dan DEWASA melakuan seperti apa yang dilakukan anak-anak dan keponakan saya tadi,...maka saya mungkin hanya bisa nyletuk "wah ....ini gila namanya hehehhehe"

Ilustrasi di atas mungkin dapat kita jadikan pelajaran berharga bagi kehidupan kerohanian kita juga. Bayangkan jika anda seorang yang memilki usia rohani sudah seharusnya dewasa tetapi punya sikap seperti anak-anak...maka anda tidak akan pernah menjadi MAXIMAL didalam kehidupan anda.

IBRANI 5 : 11 - 14

5:11Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.